Lewati ke konten
pemantauan yang belum merata juga masalah. Di kota mungkin udah ada alat pantau kualitas air otomatis, tapi di daerah terpencil masih pakai cara manual. Ini bikin data nggak akurat dan respons jadi lambat. Terakhir, perubahan iklim bikin perencanaan jadi lebih kompleks. Prediksi musim nggak lagi ... stabil, banjir dan kekeringan makin sering. Harus ada strategi adaptasi yang fleksibel, bukan cuma mengandalkan aturan jadul. Tantangan-tantangan ini harus diakui dulu sebelum cari solusi, biar perencanaan lingkungan di Gorontalo nggak sekadar wacana. Baca Juga: Peran atr-bpn.id dalam Tata Ruang