Lewati ke konten
Science. Nah, buat kamu yang ngiklanin produk pake Google Ads atau FB Ads, scarcity ini bisa dimainin lewat: Copywriting yang ngegas ("Habis stok? Mungkin bulan depan gak restock!") Stok terbatas—kalau perlu tampilin jumlah sisa barang secara real-time (tools kayak JustUno bisa ... Kalo jualan software, tampilin "Harga naik 20% mulai bulan depan", bukan asal ancam. Contoh dari Klaviyo: iklan berbasis data riil naikin conversion 45%. Extra Tip: A/B testing wajib! Coba bandingin copy "Stok hampir habis" vs "89% udah terjual"—salah satu bakal
tertentu di website (contoh: cart abandonment email). Tools seperti Mailchimp atau ActiveCampaign bahkan bisa menyinkronkan data dengan CRM atau sistem lain. Jadi, alur komunikasi lebih personal meski sepenuhnya otomatis. Yang bikin keren? Kamu bisa membuat alur (workflow) kompleks dengan logika ... unsubscribe. Kontras banget sama email manual di mana kamu nggak bisa lacak apa-apa. Laporan di tools seperti HubSpot bahkan bisa kasih insight kapan waktu terbaik kirim email berdasarkan respons audiensmu. 3. A/B Testing Otomatis Mau uji coba judul email mana yang lebih efektif? Tinggal setel dua
Marketing Tips Menentukan Variabel Utama untuk Eksperimen Salah satu kesalahan umum dalam A/B Testing adalah menguji terlalu banyak variabel sekaligus. Fokuslah pada satu variabel utama untuk setiap eksperimen. Misalnya, jika Anda ingin menguji efek warna tombol, jangan sekaligus mengubah teks atau ... Baca Juga: Susu Nabati Sumber Vitamin D yang Sehat dan Lezat Cara Menganalisis Data dari Hasil A/B Testing Setelah eksperimen selesai, langkah berikutnya adalah menganalisis data yang diperoleh. Pastikan untuk membandingkan hasil dari setiap varian dengan metrik yang telah ditentukan. Gunakan