Membangun backlink murah tapi berkualitas adalah salah satu kunci sukses dalam SEO, terutama untuk bisnis kecil dengan budget terbatas. Tanpa backlink yang baik, website kamu bisa sulit bersaing di mesin pencari. Tapi jangan asal beli backlink murah abal-abal, karena Google bisa menghukum situsmu. Ada strategi link building yang lebih cerdas dan natural, seperti guest posting, broken link building, atau memanfaatkan direktori lokal. Artikel ini bakal bahas cara mendapatkan backlink murah tanpa risiko, plus tips meningkatkan otoritas website. Yuk, simak biar websitemu naik ranking!
Baca Juga: Lowri Turner Solusi Hipnoterapi dan Nutrisi Diet
Apa Itu Backlink dan Mengapa Penting
Backlink adalah link dari website lain yang mengarah ke situsmu—bayangkan seperti rekomendasi digital. Menurut Moz, backlink adalah salah satu faktor ranking terpenting di Google karena dianggap sebagai "vote of confidence" dari situs lain. Semakin banyak backlink berkualitas, semakin Google percaya kontenmu berharga.
Tapi nggak semua backlink sama nilainya. Backlink dari situs otoritas tinggi seperti Forbes atau Wikipedia jauh lebih powerful dibanding link dari blog spam. Google juga melihat relevansi—backlink dari niche yang sama (misalnya, bisnis kecil ke bisnis kecil) lebih dihargai.
Kenapa backlink penting? Pertama, tingkatkan visibilitas di mesin pencari. Website dengan backlink kuat biasanya ranking-nya lebih baik. Kedua, arahkan traffic referral. Orang yang klik link dari situs lain bisa jadi pengunjung barumu. Ketiga, bangun otoritas niche. Backlink dari sumber terpercaya bikin brandmu lebih kredibel.
Tapi hati-hati, backlink asal-asalan (apalagi beli backlink murah dari PBN abal-abal) bisa kena penalty. Lebih baik dapatkan sedikit backlink natural daripada ribuan link sampah. Di bagian selanjutnya, kita bahas cara dapat backlink murah tanpa risiko!
Baca Juga: Analisis Profil Backlink dengan Alat Terbaik
Cara Mendapatkan Backlink Murah Berkualitas
Dapatkan backlink murah tapi berkualitas dengan strategi ini—tanpa perlu nguras budget!
1. Guest Blogging Tawarkan konten ke blog niche relevan dengan bisnismu. Misalnya, kalau jual alat kebugaran, cari blog kesehatan yang menerima guest post. Situs seperti Medium atau niche-specific blogs sering terbuka untuk kolaborasi. Pastikan dapat backlink di body artikel, bukan sekadar bio penulis.
2. Broken Link Building Pakai tools seperti Ahrefs atau Check My Links untuk cari link mati di website niche-mu. Lalu, hubungi pemilik web dan tawarkan kontenmu sebagai pengganti. Contoh: "Hai, link di artikelmu tentang [topik] error. Aku punya pembahasan terbaru yang bisa jadi alternatif!"
3. Manfaatkan Direktori Lokal Daftarkan bisnis di direktori seperti Google Business Profile atau Yelp. Gratis dan bisa dapat backlink dari domain authority tinggi.
4. Resource Page Link Building Cari halaman "resources" atau "useful links" di website niche-mu (contoh: "Sumber Daya untuk Bisnis Kecil"). Lalu, ajukan kontenmu dengan pitch singkat: "Artikelku tentang [topik] cocok masuk daftarmu karena [alasan]."
5. UGC (User-Generated Content) Dorong customer buat review bisnismu di platform seperti Trustpilot atau blog mereka. Backlink dari review organik biasanya dofollow dan natural di mata Google.
Pro Tip: Hindari skema backlink murah instan (e.g., Fiverr, PBN). Menurut Google Guidelines, ini risiko tinggi. Fokus pada kualitas, bukan kuantitas!
Baca Juga: Optimasi Kecepatan Loading Website Anda
Strategi Link Building untuk Bisnis Kecil
Bisnis kecil bisa menang di link building tanpa budget gede—ini strategi praktis yang bisa langsung dicoba:
1. Kolaborasi dengan Micro-Influencers Cari influencer lokal atau niche dengan engagement tinggi (1K-10K followers). Tawarkan produk gratis atau komisi untuk mereka review di blog/sosial media. Contoh: Bisnis kuliner bisa kerja sama dengan food blogger yang aktif di Instagram atau TikTok.
2. Bikin Konten "Link-Worthy" Buat konten yang bikin orang want untuk link ke kamu, seperti:
- Panduan ultimate (contoh: "Panduan SEO untuk UMKM" dari Shopify)
- Studi kasus (hasil nyata lebih menarik teori)
- Tools gratis (kalkulator, template, dll.)
3. Jejaring Komunitas Online Aktif di forum seperti Reddit atau grup Facebook niche bisnismu. Jangan spam link! Tapi kasih value dulu, baru sisipkan link saat relevan. Misal: "Aku pernah nulis panduan detail tentang ini di [link]."
4. Sponsorship Event Kecil Sponsor webinar lokal atau event komunitas (even cuma Rp500-1jt). Biasanya dapat backlink di halaman "Sponsor" atau "Partners" website mereka. Cari event di Eventbrite atau komunitas LinkedIn.
5. Repurpose Konten Lama Update artikel lawas di blogmu, lalu hubungi siapa saja yang pernah share/link ke versi lama. Bilang: "Aku baru perbarui artikel ini dengan data 2024, mau tau versi terkininya?"
Yang Harus Dihindari:
- Beli backlink murah paketan (99% spam)
- Link exchange berlebihan (Google bisa deteksi)
- Submit ke ratusan direktori low-quality
Fokus pada koneksi manusiawi dan konten bernilai—link berkualitas akan mengikuti!
Baca Juga: Meningkatkan Otoritas Domain dengan Strategi Backlink
Kesalahan Umum dalam Membangun Backlink
Kesalahan dalam membangun backlink bisa bikin website kamu kena penalty atau malah hilang dari Google. Ini jebakan yang sering terjadi:
1. Terlalu Fokus pada Jumlah, Bukan Kualitas Banyak yang bangga dapat 100+ backlink dalam sebulan, tapi ternyata dari blog spam atau PBN (Private Blog Network). Padahal, menurut Google Search Central, backlink low-quality bisa memicu manual penalty. Lebih baik dapat 1 link dari Harvard Business Review daripada 100 link dari situs abal-abal.
2. Mengandalkan Direktori Sampah Submit ke direktori seperti "Free-Article-Directory.xyz" atau situs listing generik. Google sudah lama menganggap ini sebagai link schemes. Kecuali direktori niche khusus (misalnya Yelp untuk bisnis lokal), hindari!
3. Anchor Text Over-Optimization Terlalu banyak backlink pakai exact-match keyword (contoh: "jual sepatu murah" di setiap link). Naturalnya, anchor text harus bervariasi—pakai brand name ("Nike"), URL ("nike.com/shoes"), atau generic ("klik di sini").
4. Ignore Nofollow Links Banyak yang menganggap nofollow (seperti link dari Wikipedia atau Reddit) tidak berguna. Padahal, nofollow tetap bantu diversifikasi profil backlink dan bisa bawa traffic.
5. Beli Backlink Murah Instan Layanan "500 backlink Rp50 ribu" di marketplace biasanya pakai PBN atau auto-submitter. Google mudah deteksi pola unnatural ini—biasanya dalam 3-6 bulan website terjun bebas ranking.
6. Tidak Memonitor Backlink Gak cek backlink yang sudah didapat? Bisa aja tiba-tiba dapat link spam dari situs judi/porno. Pakai tools seperti Google Search Console atau Ahrefs untuk pantau dan disavow link beracun.
Intinya: Kalau strategi link building-nya terdengar too good to be true, 99% itu jebakan!
Baca Juga: Panduan Teknik Dasar SEO dan Optimasi Konten SEO
Tools untuk Memantau Kualitas Backlink
Nggak bisa asal pasang backlink terus berharap ranking naik—kamu perlu tools untuk pantau kualitasnya. Ini rekomendasi alat wajib:
1. Google Search Console Gratis dan wajib! Di bagian Links, kamu bisa liat:
- Situs mana yang ngelink ke kamu
- Anchor text yang dipakai
- Halaman yang paling banyak dapat backlink Download panduan resminya di sini
2. Ahrefs Tools premium tapi paling lengkap. Bisa cek:
- Domain Rating (DR) backlink—nilai 0-100, semakin tinggi semakin bagus
- Apakah backlinkmu dari situs toxic (nongol di fitur Toxic Backlink Report)
- Pertumbuhan backlink kompetitor Coba fitur gratis Ahrefs Webmaster Tools
3. Moz Link Explorer Fokus pada:
- Spam Score (0-17% masih aman)
- Page Authority (PA) & Domain Authority (DA)
- Anchor text distribution Moz punya versi gratis dengan limit 10 query/bulan
4. Ubersuggest Alternatif murah buat pemula. Bisa liat:
- Backlink kompetitor (strategi spy!)
- Top referring domains Cek pricing-nya di sini
5. SEMrush Backlink Audit Khusus ngecek risiko:
- Backlink dari domain suspicious
- Link dari IP yang sama (tanda PBN)
- Pertumbuhan backlink tidak natural Panduan pakai SEMrush
Pro Tip:
- Gabungin data dari 2-3 tools biar lebih akurat
- Setiap bulan, cek Lost Backlinks—bisa jadi ada link berkualitas yang hilang
- Gunakan fitur Disavow di Google Search Console kalau nemu backlink beracun
Jangan sampai usaha dapat backlink murah malah bikin website kena drop karena gak dipantau!
Baca Juga: Panduan Membuat Website Profesional yang Mudah
Studi Kasus Sukses Link Building
Mau lihat bukti link building yang beneran kerja? Ini studi kasus nyata yang bisa kamu tiru:
1. Toko Kue Online – Backlink dari Food Blogger Sebuah toko kue kecil di Bandung dapat 300% traffic boost dalam 3 bulan dengan:
- Kirim sample gratis ke 15 food blogger lokal
- Minta mereka buat resep menggunakan produknya
- Hasilnya: Dapat backlink dari blog seperti Dapur Kecil dan ResepKoki Kuncinya: Kolaborasi win-win, bukan sekadar minta link.
2. Startup SaaS – Broken Link Building ke Kompetitor Startup tool HR ini pakai Ahrefs untuk temukan 50+ broken link di blog kompetitor besar. Mereka:
- Bikin konten lebih update dengan format mirip
- Hubungi admin blog: "Link ke [article X] di blogmu rusak. Aku punya versi 2024 yang lebih lengkap!"
- Hasil: 32 backlink dari domain authority 50+
3. UMKM Fashion – Viral di Reddit Sebuah brand lokal jual kaizen motif batik modern:
- Post progress pembuatan desain di subreddit r/Entrepreneur
- Lakukan AMA ("Ask Me Anything") tentang bisnis kecil
- Hasil: Dapat backlink natural dari IndieHackers dan 2 media online
4. Jasa Cleaning Service – Sponsorship Webinar Cuma modal Rp750rb, mereka sponsor webinar "Tips Bersihkan Rumah Anti Stress" yang diadakan komunitas parenting:
- Dapat backlink di halaman sponsor
- Nama bisnis disebut 3x selama acara
- Traffic naik 120% dalam 2 minggu
Yang Bisa Kamu Pelajari:
- Scale kecil dulu – Fokus ke 10-20 backlink berkualitas
- Leverage konten yang sudah ada – Repurpose jadi guest post/studi kasus
- Ukur ROI – Pakai Google Analytics untuk liat traffic dari backlink
Gak perlu budget gede—kreativitas dan konsistensi jauh lebih penting!
Tips Meningkatkan Otoritas Website dengan Backlink
Otoritas website nggak cuma dilihat dari jumlah backlink, tapi siapa yang ngelink ke kamu. Ini cara meningkatkan domain authority dengan backlink yang bener:
1. Target "Seedling Content" Bikin 1-2 konten masterpiece yang layak dilink orang lain, seperti:
- Panduan ultimate (contoh: Backlinko's SEO Guide)
- Tools/interaktif (kalkulator, quiz)
- Data original (survei, penelitian kecil)
2. Manfaatkan Resource Pages Cari halaman seperti "Useful Resources" di website niche-mu. Contoh:
- Blog parenting punya halaman "Link Edukasi Anak"
- Website bisnis punya "Tools UMKM Recommended" Pitch kontenmu dengan email singkat: "Aku punya [konten] yang mungkin cocok masuk resource list-mu karena [alasan spesifik]."
3. Jadi Sumber untuk Jurnalis Daftar di platform seperti:
- Help a Reporter Out (HARO)
- SourceBottle Jawab permintaan wawancara/referensi—biasanya dapat backlink dari media seperti Kompas atau TribunNews.
4. Kolaborasi dengan Brand Non-Kompetitor Contoh:
- Toko alat fitness kolab dengan influencer kesehatan
- Jasa accounting bagi revenue dengan podcast bisnis Hasilnya: backlink dari domain relevan tapi bukan saingan langsung.
5. Bangun "Link Magnet" Bikin sesuatu yang bikin orang terpaksa ngelink ke kamu:
- Infografis berkualitas (contoh: Venngage)
- Template gratis (download dengan attribution link)
- Konten "vs" yang provokatif ("Shopify vs Tokopedia: Mana Lebih Baik untuk UMKM?")
Pro Tip:
- Cek backlink kompetitor pake Ahrefs – replika yang lebih baik
- Fokus ke referral traffic, bukan cuma SEO. Backlink dari ProductHunt bisa bawa pembeli beneran!
Ingat: Otoritas dibangun pelan-pelan. 10 backlink dari sumber terpercaya lebih kuat daripada 1.000 link abal-abal.

Membangun backlink murah dan berkualitas itu seperti investasi—pelan tapi hasilnya lasting. Strategi link building yang bener nggak cuma bikin ranking naik, tapi juga bawa traffic relevan dan tingkatkan kredibilitas bisnis. Mulai dari kolaborasi sederhana sampai bikin konten yang bikin orang kepaksa ngelink ke kamu. Ingat, lebih baik dapat 5 backlink dari sumber terpercaya daripada 100 link sampah. Sekarang tinggal action: pilih 1-2 taktik yang cocok untuk bisnismu, eksekusi, dan pantau perkembangannya. Konsisten itu kuncinya!